Unta atau yang dalam bahasa arabnya جَمَلٌ merupakan perahu padang pasir.
Dahulu orang Arab sangat memuliakan tamunya, mereka menjamunya dengan daging terbaik, yaitu daging unta, mereka menjamunya dengan lemak punuk unta.
Hingga akhirnya mereka menamakan lemak punuk unta dengan الجَمِيْلُ (sesuatu yang indah) dari kata جَمَلٌ (unta).
Begitu juga orang Arab ketika itu menyukai wanita yang gemuk. Karena bagi mereka wanita gemuk adalah putri seorang yang mulia dan terhormat. Maka dia dianggap sebaik-baik wanita, minimalnya secara postur. Maka mereka menamainya الجَمِيْلَةُ (wanita yang cantik). Maknanya adalah wanita yang gemuk.
Kemudian muncul beberapa ungkapan hingga jadilah kata الجَمِيْلُ bermakna “yang baik” atau “yang disukai”. Inilah asal mula kata الجَمِيْلُ. Begitu pula kata الجَمَال berasal darinya yang mana maknanya adalah keelokan dan keindahan.
Namun ia berasal dari lemak punuk unta yang mana ia adalah sesuatu yang indah.
Kemudian mengapa kita mengatakan صَبْرٌ جَمِيْلٌ (kesabaran yang indah) ?
Kita kembali kepada kata جَمَلٌ (unta). Unta adalah hewan yang sabar. Kita sifati sabar dengan keindahan (جَمِيْلٌ) sebagaimana sabarnya seekor unta (جَمَلٌ).
Disebutkan إِنَّ اللَّهَ جَمِيْلٌ يُحِبُّ الجَمَال (sesungguhnya Allah itu indah menyukai keindahan).
Maknanya Allah bersabar atas hamba-hambaNya dan memberikan kelapangan kepada mereka hingga mereka bertaubat, hingga mereka bertaqwa. Maka Dialah Yang Maha Sabar Yang Maha Indah.
Menyukai keindahan maknanya menyukai sifat sabar pada hamba-hambaNya, agar mereka menjadi pribadi yang bersabar atas apa yang menimpa mereka dari permasalah duniawi.
Inilah kesabaran yang indah, kembali kepada sifat unta itu sendiri. Adapun wanita yang cantik maka ia kembali kepada lemak yang ada pada punuk unta
Silahkan tonton video berikut